Cari Blog Ini

Kamis, 22 April 2010

Naruto vs. Avatar

Tiga 'Kartini' Dunia


Setiap tanggal 21 April, kita selalu diingatkan akan perjuangan Raden Ajeng Kartini terhadap emansipasi wanita di tanah air. Tentang bagaimana wanita bisa memiliki hak yang sama dengan pria dalam sejumlah aspek kehidupan.

Perjuangan Kartini membuat wanita memiliki hak atas hidupnya. Bukan hanya bekerja di dapur dan mengurus keluarga. Itulah mengapa sebagai wanita, kita harus menunjukkan semangat untuk maju dan meraih prestasi di luar rumah.

Simak kisah tiga peshor wanita berikut ini, yang mungkin bisa menginspirasi kehidupan kita.

1. Oprah Winfrey

Siapa yang tak mengenal sosoknya. Melalui 'The Oprah Winfrey Show', ia tumbuh menjadi pesohor dunia yang menginspirasi banyak orang. Belum lama ini, ia bahkan dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh di dunia, melalui sebuah polling yang diadakan dalam rangka ulang tahun majalah Good Housekeeping ke-125.

Menilik perjalanan hidupnya, Oprah layak meraih penghargaan itu. Ratu talk show itu membuktikan perjuangan seorang minoritas di gemerlap dunia hiburan. Tak hanya lantaran ia seorang wanita kulit hitam, tapi ia juga berasal dari keluarga miskin yang memiliki kisah hidup kelam.

Lahir di Kosciusko, Mississippi, Amerika Serikat, 29 Januari 1954, Oprah menghabiskan masa kecilnya bersama sang nenek di sebuah peternakan kecil. Saking miskinnya, hampir seluruh baju-bajunya terbuat dari karung goni.

Oprah sempat kehilangan kendali atas hidupnya. Ia tak kuasa menanggung beban setelah menjadi budak seks paman dan sepupunya selama lima tahun, yang berujung pada kehamilan di usianya yang masih 14 tahun. Apalagi bayinya meninggal tak lama usai lahir.

Namun, semua itu justru memberinya segudang inspirasi menuju kesuksesan besar untuknya. Tak hanya keberhasilannya menggawangi talk show, tetapi juga kepiawaiannya membangun jaringan bisnis di dunia hiburan.

Seiring kesuksesannya, tahun ini, Forbes kembali menempatkannya sebagai wanita pesohor terkaya di dunia dengan total aset senilai US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 24 triliun.

2. JK Rowling

Sosok Joanne Kathleen Rowling menggebrak dunia dengan novel fantasi 'Harry Potter' karyanya. Lewat buku imajinasinya, ia 'menyihir' hidupnya dari seorang miskin menjadi sosok sukses kaya raya.

Tujuh seri 'Harry Potter' rekaannya masuk dalam jajaran buku terlaris di dunia sepanjang masa. Fantasinya mengenai kehidupan Sekolah Sihir Hogward itu tak hanya membuatnya berkibar di kancah kesusastraan internasional, tapi juga menjadikannya sebagai penulis wanita terkaya di dunia.

Kisah 'Harry Potter' sungguh mengubah hidup Rowling. Sebelum novel seri pertamanya dipublikasikan pada 1997, ia hanya seorang guru bahasa dengan kemampuan ekonomi terbatas. Bahkan, ia termasuk warga Inggris yang mendapat santunan dari pemerintah.

Sebagai gambaran, Rowling tak mampu membayar biaya foto copy untuk membuat salinan draft novelnya. Saat menawarkan kisah itu ke sejumlah penerbit, ia membuat salinan dengan cara mengetik ulang dengan mesin ketik tua.

Ia tak pernah bermimpi karyanya meledak di pasarann. Niat awal menjual karyanya hanya untuk membiayai kehidupan bersama anaknya. Kebetulan kala itu, ia adalah orangtua tunggal setelah bercerai dari suami pertama.

Namun, kenyataan berkata lain. Bukunya sukses dan diterjemahkan ke dalam 67 bahasa serta didistribusikan di lebih 200 negara. Ia membuktikan kepada dunia akan perjuangan seorang wanita mempertahankan hidup keluarganya.

3. Kathryn Bigelow

Namanya mencuat setelah berhasil memenangi Oscar sebagai sutradara terbaik. Lewat film berlatar perang Irak 'The Hurt Locker', ia mencetak sejarah baru sebagai wanita pertama yang menyandang gelar sutradara terbaik sepanjang 82 tahun sejarah Oscar.

Kemenangannya juga menjadi semacam sindiran terhadap film-film berbiaya besar yang menembus nominasi Oscar. Hanya dengan US$ 11 juta, karya independennya sukses menumbangkan film fenomenal 'Avatar', yang menelan biaya produksi US$ 300 juta.

Drama perang berirama cepat itu merupakan filmnya yang kedelapan. Selama ini, wanita kelahiran California tahun 1951 itu dikenal gigih membuat film-film indie yang mengangkat permasalahan sosial di masyarakat. Ia menjadikan film sebagai media untuk mengkritisi dunia.

Ia mengawali karier sebagai seorang pelukis dan pustakawan. Merasa tak cukup puas menuangkan ide kreatif di atas kanvas, ia lalu mengembangkan minatnya ke sinematografi dengan menempuh pendidikan di Universitas Kolombia. Sejak 1982, setidaknya ia telah menghasilkan delapan karya sinematografi.

Piala Oscar dalam genggaman Bigelow membuktikan banyak hal. Bukan hanya kualitasnya seorang sutradara wanita, namun juga keberhasilannya mengangkat sebuah karya independen berbiaya rendah ke ajang penghargaan film terbesar di dunia.

Minggu, 11 April 2010

Orangutan Sumatra


Orangutan Sumatra (Pongo abelii) adalah spesies orangutan terlangka. Orangutan Sumatra hidup dan endemik terhadap Sumatra, sebuah pulau yang terletak di Indonesia. Mereka lebih kecil daripada orangutan Kalimantan. Orangutan Sumatra memiliki tinggi sekitar 4.6 kaki dan berat 200 pon. Betina lebih kecil, dengan tinggi 3 kaki dan berat 100 pon.

Perilaku

Dibandingkan Orangutan Kalimantan, orangutan Sumatra lebih menyukai pakan buah-buahan dan terutama juga serangga. Buah yang disukai termasuk buah beringin dan nangka. Mereka juga makan telur burung dan vertebrata kecil. Orangutan Sumatra lebih singkat dalam makan di batang dalam suatu pohon.

Orangutan Sumatra liar di rawa Suaq Balimbing diamati menggunakan alat. Seekor orangutan mematahkan cabang pohon yang panjangnya sekitar satu kaki, menyingkirkan ranting-rantingnya dan mengasah ujungnya. Lalu ia menggunakan batang itu untuk mencungkil lubang pohon untuk mencari rayap. Mereka juga menggunakan batang itu untuk memukul-mukul dinding sarang lebah. Selain itu, orangutan juga menggunakan alat untuk makan buah. Saat buah pohon Neesia matang, buah itu keras, kulit yang bergerigi melunak hingga ia jatuh terbuka. Di dalamnya ada biji yang disukai orangutan, namun mereka diselimuti rambut yang mirip serat kaca yang sakit bila termakan. Orangutan pemakan Neesia akan memilih batang lima inci, mengulitinya dan kemudian menghilangkan bulu-bulu itu dengannya. Bila buah itu sudah bersih, kera itu akan makan bijinya menggunakan batang itu atau jemarinya. Meskipun rawa yang serupa ada di Kalimantan, orangutan Kalimantan liar belum dilihat menggunakan alat macam ini.

NHNZ memfilemkan orangutan Sumatra untuk acaranya Wild Asia: In the Realm of the Red Ape; acara itu mempertunjukkan salah satu orangutan menggunakan peralatan sederhana, ranting, untuk menjangkau makanan dari tempat yang sulit. Ada juga serangkaian gambar seekor binatang menggunakan daun besar sebagai payung saat terjadi hujan badai tropis

Orangutan Sumatra juga lebih suka diam di pohon daripada sepupunya dari Kalimantan; hal ini mungkin karena adanya pemangsa seperti harimau Sumatra. Mereka bergerak dari pohon ke pohon bergelantungan menggunakan lengannya.

Daur hidup

Orangutan Sumatra lebih sosial daripada orangutan Kalimantan. Orangutan-orangutan ini berkumpul untuk makan sejumlah besar buah di pohon beringin. Akan tetapi, orangutan jantan dewasa umumnya menghindari kontak dengan jantan dewasa lain. Pemerkosaan umum terjadi diantara orangutan. Jantan sub-dewasa akan mencoba kawin dengan betina manapun, meskipun mungkin mereka gagal menghamilinya karena betina dewasa dengan mudah menolaknya. Orangutan betina dewasa lebih memilih kawin dengan jantan dewasa

Rerata jangka waktu kelahiran orangutan Sumatra lebih lama daripada orangutan Kalimantan dan merupakan rerata jangka waktu terlama diantara kera besar. Orangutan Sumatra melahirkan saat mereka berumur sekitar 15 tahun. Bayi orangutan akan dekat dengan induknya hingga tiga tahun. Bahkan setelah itu, anaknya masih akan berhubungan dengan induknya. Kedua spesies orangutan mungkin hidup beberapa dekade; perkiraan panjang umurnya dapat melebihi 50 tahun. Rata-rata perkembangbiakan pertama P. abelii adalah sekitar 12,3 tahun tanpa ada tanda menopause.

Status

Orangutan Sumatra endemik dari pulau Sumatra dan hidupnya terbatas di bagian utara pulau itu. Di alam, orangutan Sumatra bertahan di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), ujung paling utara Sumatra. Primata ini dulu tersebar lebih luas, saat mereka ditemukan lebih ke Selatan tahun 1800-an seperti di Jambi dan Padang. Ada populasi kecil di provinsi Sumatra Utara sepanjang perbatasan dengan NAD, terutama di hutan-hutan Danau Toba. Survei di danau Toba hanya menemukan dua areal habitat, Bukit Lawang (didefinisikan sebagai suaka margasatwa) dan Taman Nasional Gunung Leuser. Tahun 2002, World Conservation Union menempatkan spesies ini dalam IUCN Red List dengan status KRITIS.

Survei baru-baru ini tahun 2004 memperkirakan ada sekitar 7.300 ekor orangutan Sumatra yang masih hidup di alam liar. Beberapa diantaranya dilindungi di lima daerah di Taman Nasional Gunung Leuser dan lainnya hidup di daerah yang tidak terlindungi: blok Aceh barat laut dan timur laut, sungai Batang Toru Barat, Sarulla Timur dan Sidiangkat. Program pembiakan telah dibuat di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di provinsi Jambi dan Riau dan menghasilkan populasi orangutan Sumatra yang baru.

Di kurungan, ada lebih banyak kebun binatang dan taman satwa di luar habitat alami yang tertarik pada orangutan secara umum. Orangutan Sumatra tertua adalah Ah Meng yang lahir pada tahun 1960. Nonja, yang dianggap yang tertua di kandang atau di alam saat kematiannya, mati di Miami MetroZoo pada umur 55.

Jumat, 02 April 2010

Arti Ibu


Karya : Erwanda

Adam turun atas nama cinta
Hawa turun m
endampingi mahluk sempurna-Nya
Saling mencinta melahir
kan anak manusia
Nama mulia tercipta untuk Hawa


Ibu...
Nama mulia itu
Gelar suci pertama ternobatkan untuk Hawa
Dengan mahkota kewajiban menuju surga
Namun, Hawa tak tahu tentang ibu
Ia dilahirkan tanpa sosok ibu
Menjalani hidup tanpa bayang ibu
Tuhan tidak melimpahkannya seorang ibu
Hawa tidak keluar dari ruang bernama rahim
Ia ada dari salah satu tulang rusuknya Adam
Sedangkan Adam berasal dari sari pati tanah
Melalui kuasa Sang Khalik Maha Pemurah
Hawa pun bertanya pada Adam
Siapakah seorang ibu?

Adam bigung terpaku tak berucap
Hawa bertanya lagi pada Adam
Apa arti seorang ibu?
Adam bungkam, menggelengkan kepala
Rasa penasaran Hawa memuncak
Mengapa aku dipanggil ibu Adam
?

Adam tidak bisa menjawab tanya Hawa
Sebab Adam tercipta tidak melalui seorang ibu
Sama, persis, mirip terciptanya hawa
Tanpa ibu, hadir sebagai materi berlabel manusia
Adam berusaha menghapus tanda tanya
Yang terbit penuhi kepala Hawa
Tetapi, semakin berpikir ia semakin bigung
Adam berdoa khusuk dalam hatinya
"Sang Penguasa Semesta beritahukan aku tentang Ibu"

Suatu hari Adam menatap seekor gajah
Gajah yang telah sangat lama berperut besar
Sekarang perutnya menyusut keukuran semula
Dan disampingnya terdapat gajah mungil
Suatu ketika Adam melihat seekor kucing
Kucing yang sedang mengeluarkan darah daging
Dengan wajah pucat kucing itu kesakitan
Mengeluarkan bayi merah kecil

Suatu saat Adam termenung memandang
Induk ayam bersama anak-anaknya
Sewaktu anaknya hampir di terkam musang
Sang ayam memburu musang lindungi buah hatinya
Dari penglihatan mahluk ciptaan-Nya
Adam mengerti tentang ibu
Di hadapan Hawa ia bercerita

Segala sesuatu mengenai ibu


Adam menyimpulkan apa yang dilihatnya
Ibu adalah sang pejuang nyata
Yang menerima takdir berbadan dua
Ikhlas mengemban penderitaan fatomorgana
Ibu adalah perempuan, pahlawan
Yang memiliki rahim di tubuhnya
Berjuang hidup dan mati menahan perih
Saat organ terbelah tersayat terluka
Ibu adalah rasa aman anaknya
Berusaha melindungi dari bahaya
Mencintai anaknya dengan segenap hati
Pembela setia dan pejuang sejati
Akhirnya hawa mengerti arti ibu

Hawa melaksanakan kodratnya dengan baik
Memunculkan perempuan atas nama ibu
Karena pengorbanan mulia dan arti ibu itu
Surga bersemayam di telapak kaki ibu