Cari Blog Ini

Kamis, 16 Desember 2010

♥●•٠·˙ Ijinkan Abang Menikah Lagi ˙·٠•●♥

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

“Sayang, Abang minta izin untuk nikah lagi ya,” Aliyah yang sedang melipat kain, terdiam seketika. Mungkin kaget. Adakah pendengarannya kian kabur lantaran usianya yang kian beranjak. Adakah dialog tadi hanya dilafazkan di dalam TV, sementara TV juga sedang menyala. Tapi, ahh bukanlah. TV sedang menayangkan iklan Sunsilk, mustahil sudah ada siri baru iklan Sunsilk?

Dia menghela nafas panjang. Dia memandang sekali imbas wajah Asraf Mukmin, kemudian tersenyum. Meletakkan kain yang telah dilipatnya ditepi, bangun lantas menuju ke dapur. Langkahnya diatur tenang. Segelas air dingin diteguk perlahan. Kemudian dia ke kamar Balqis, Sumayyah, Fatimah. Seperti biasanya, mencium puteri-puterinya sebelum dia masuk tidur. Dahulu, semasa puterinya kecil lagi, hal itu rajin dilakukan dengan suaminya. Kini, anak-anak kian beranjak remaja. Setelah itu dia kembali kepada suaminya.

Asraf Mukmin hanya diam, membatu diri. Dia amat mengenali isterinya. Jodoh yang diatur keluarga hampir 16 tahun yang lepas menghadiahkan dia sebuah keluarga yang bahagia, Aliyah adalah tipe isteri solehah. Namun, kehadiran Qistina, gadis genit yang mempunyai jabatan sekertaris dipersahannya benar-benar membuat dia lemah.

“Kau mampu Asraf, dengan gaji mu, aku rasa kau mampu untuk beri makan 2 keluarga,” dukung Hanif, teman sekantornya menguatkan lagi hujah apabila dia berdepan dengan Aliyah.

” Abang Asraf, Qis enggak masalah. Qis sanggup dimadu jika itu yang ditakdirkan. Bimbinglah Qis, Qis butuh seseorang yang mampu memimpin Qis,” masih terngiang-ngiang bicara lunak Qis."

Akhir-akhir ini, panas rasanya punggung dia di rumah. Pagi-pagi, selesai solat subuh, cepat-cepat dia bersiap untuk ke kantor. Tidak seperti biasanya, dia akan sarapan bareng bersama isteri dan anak- anaknya. Aduhai, pesona Qis gadis kelahiran Bandung itu benar-benar menjerat hatinya.

” Abang , Aliyah setuju dengan permintaan Abang. Tapi, Aliyah mau ketemu dengan wanita tu,” Lembut dan tenang sayup-sayup suara isterinya. Dia tahu, Aliyah bukan seorang yang mudah emosi. Aliyah terlalu sempurna, baik tetapi .. ahh hatinya kini sedang mengilai wanita yang jauh lebih muda.

“Bawa dia ke sini, tinggalkan dia bersama Aliyah selama 1 hari saja, boleh?” susah benar permintaan isterinya.Mau diapakan buah hatinya itu? Namun, tanpa sedar dia menganguk, tanda setuju. Sebab, dia yakin isterinya tidak akan melakukan hal-hal yang bukan-bukan. Dan hakikatnya dia seharusnya bersyukur. Terlalu bersyukur. Kalaulah isterinya itu wanita lain, munkin perang dunia yang akan jadi jawabannya. Melayanglah si periuk atau ember Ehhh, itu zaman dulu-dulu. Zaman sekarang ni, isteri-isteri lebih bijak. masa seee ??? ^__^

Teringat dia tentang kisah seorang tentera yang disiram air panas, gara-gara menyampaikan keinginannya untuk menambah istr lagi . Kecacatan seumur hidup diterima sebagai hadiah sebuah perkahwinan yang tidak sempat dilangsungkan. Dan dia, hanya senyuman yang didapat dari Aliyah.

“Apa, mau nyuruh Qis ketemu dengan isteri Abang,” mendelik bulat mata Qis yang berwarna hijau. “Kak Aliyah yang minta,” masih lembut dia membujuk Qis. “iya, tapi apa yang mau dilakukannya ma Qis?” “ Qis takut, bisa -bisa dia bunuh Qis!” terkejut Asraf Mukmin. “Percayalah Qis, Aliyah bukan seperti itu orangnya. Abang dah lama hidup dengannya. Abang ngerti,” Qistina mengalihkan pandangannya.

Mau apa bakal madunya ingin berjumpa dengannya? Dia sering disuguhkan dengan berbagai cerita isteri pertama membuli isteri kedua. Heh, ini Qistina. Jangan berharap bisa membuli aku. Desis hati kecil Qistina. Hari ini genap seminggu Qistina cuti . Seminggu jugalah dia merindu. Puas mencoba untuk menghubungi Qistina, namun tidak berhasil. teman serumah menyatakan mereka sendiri tidak mengetahui ke mana Qistina pergi. Genap seminggu juga peristiwa dia menghantar Qistina untuk dipertemukan dengan Aliyah. Sedangkan dia diminta oleh Aliyah bermunajat di Masjid Ar-Rahman. Di masjid itu, hatinya benar-benar terusik. Sekian lamanya dia tidak menyibukkan dirinya dengan aktiviti keagamaan di masjid Ar_Rahman.

Dulu, sebelum dia mengenal Qistina, Tiap malam dia bersama Aliyah serta anak-anaknya, berjemaah dengan jemaah masjid lainnya. Kemudian menghadiri majlis kuliah agama. Membaca Al-Quran itu adalah kesukaannya. Namun, lenggok Qistina melalaikannya. Harumnya Qistina memudarkan bacaan al-Qurannya. Hatinya benar-benar sunyi. Sunyi dengan tasbih, tahmid yang sering dilagukan. Seharian di Masjid Ar-Rahman, dia coba mencari dirinya, Asraf Mukmin yang dulu. Asraf Mukmin anak Imam Kampung Seputih. Asraf Mukmin yang asyik dengan berzanji. Menitis air matanya. Hatinya masih tertanya-tanya, apakah yang telah terjadi pada hari itu. Aliyah menunaikan tanggungjawabnya seperti biasa. Tiada kurangnya pelayanan Aliyah. Mulutnya seolah-olah terkunci untuk bertanya soal calon madu Aliyah.

Tit tit… sms masuk. “Qis minta maaf. Qis bukan pilihan terbaik utk Abang jadikan isteri. Qis tidak sehebat kak Aliyah. Qis perlu jadikan diri Qis sehebat dia untuk bersama Abang.”

Diatas meja disamping hpnya, ada sekeping sampul besar.

Kepada: Asraf Mukmin, Suami yang tersayang…

Asraf Mukmin merasa sangat heran. Sampul berwarna cokelat yang berukuran A4 itu dibuka perlahan.

.... ♥♥ .... ♥ ......................... ♥♥........................ ♥♥ .... ♥....

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,

Salam sejahtera buat suami yang tercinta, moga redhaNya sentiasa mengiringi jejak langkahmu. "Abang yang dikasihi, genap seminggu setelah pertemuan Aliyah dengan Qis. Terima kasih kerana Abang membawakan Aliyah seorang calon madu yang begitu cantik. Di sini Aliyah kemukakan penilaian Aliyah.

1. Dengan ukuran badan ala model, dia memang mengalahkan Aliyah yang sudah tidak nampak bentuk badan. Baju- bajunya memang mengikut peredaran zaman. Tapi, Aliyah sayang Abang. Aliyah tak sanggup Abang dijerat ke neraka karana menanggung dosa. Sedangkan dosa Abang sendiri pun, masih belum mampu untuk dijawab di akhirat sana , apalagi Abang mau menggalas dosa org lain. Aliyah sayang Abang…

2. Aliyah juga mengajak dia memasak. Memang pandai dia masak, apalagi western food. Tapi, Aliyah sayang Abang. Aliyah tau selera Abang hanya pada lauk pauk kampung. Tapi tak taulah Aliyah kalau-kalau selera Abang sudah berubah. Tapi, Aliyah masih ingat lagi, saat kita sekeluarga singgah di sebuah restoran western food, Abang muntahkan semua makanan western food tu. Lagi satu, anak-anak kita semuanya ikut selera ayah mereka. Kasian nanti, anak-anak kita gak ikut makan. Aliyah sayang Abang…

3. Aliyah mengajak dia solat berjemaah. Kalang kabut dibuatnya. Aliyah minta dia jadi Imam. Iya lah, nanti dia akan menjadi ibu pada zuriat Abang yang lahir, jadinya Aliyah harapkan dia mampu untuk mengajar anak-anak Abang untuk menjadi imam dan imamah yang beriman. Tapi, kalau dia sendiri pun kalang kabut memakai mukena… Aliyah sayang Abang…

Abang yang Aliyah sayangi, cukuplah rasanya penilaian Aliyah. Kalau diungkap satu persatu, Aliyah tak berrdaya. Abang lebih memahaminya. Ini penilaian selama 1 hari, Abang mungkin dapat membuat penilaian yang jauh lebih baik, lebih dari Aliyah mengenalinya.

Abang yang dicintai, di dalam sampul ini ada surat keizinan berpoligami. Sudah Aliyah tandatangani. Juga tiket penerbangan ke Bandung. Jika munajat Abang di Masjid Ar-Rahman memantabkan keinginan Abang ini, ambillah surat ini, isi dan pergilah kepada Qistina. Oh ya, lupa mau bilang, Qistina sudah ada di bandung. Menunggu Abang… Aliyah sayang Abang…

Tetapi jika Abang merasakan Qistina masih belum cukup hebat untuk dijadikan isteri Abang, pergilah cari wanita yang setara dengan Aliyah… Aliyah sayanga Abang. Tetapi, jika Abang merasakan Aliyah adalah isteri yang hebat untuk Abangg.. tolonglah bukakan pintu kamar ni. Aliyah bawakan sarapan kegemaran Abang, roti bakar sama teh susu buatan Aliyah.

Salam Sayang, Aliyah Khairin

.... ♥♥ .... ♥ ......................... ♥♥........................ ♥♥ .... ♥....

Tangannya lantas membuka pintu kamarnya. Di situ berdiri Aliyah Khairin bersama dengan hidangan sarapan pagi kegemarannya.

Dia tersenyum!

Benar, tiada isteri sehebat Aliyah isterinya!

Tanpa bimbinganMu aku akan hanyut,

tak mengenal diri,

gagal menilai aku lemah tanpamu

Engkaulah segalanya,

tanpaMu siapalah aku .. ??

Taubatku belum sempurna, bantulah aku

aku lemas dalam doa

aku hina dengan noda

tiada lain yang ku harap

rahmad dan penganpunanMu

agar aku menjadi hamba

yang mengenalmu dan mencintaiMu sepenuhnya ...

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

''KABAR DARI PENA UNTUK WANITA''

teman'', saya baru dapat satu note yg luar biasa lagi, [subhannallaah]...

semoga tak bosannya menikmati wacana indah seperti ini, amiinn,, :))

selamat membacaa,,

==ஜ۩۞۩ஜ==>>D S C<<==ஜ۩۞۩ஜ==

Bismillaahirrahmaanirrahiim,,,

"...Wahai pena..! Titiplah salam kami teruntuk kaum wanita. Tak usah jemu kau kabarkan bahwa mereka adalah lambang kemuliaan. Sampaikanlah bahwa mereka adalah aurat ..."

Adakah alasan bagi wanita muslimah untuk tidak berjilbab?

Adakah alasan syar’i bagi mereka untuk memampang foto-foto mereka di dunia maya?

Tidakkah mereka sadar bahwa foto-foto mereka dikoleksi tangan-tangan jahil?

Banggakah mereka menanggung dosa mata-mata yang memandang?

Tidakkah mereka sadar bahwa syaitan bangga dan terbahak-bahak dengan apa yang mereka lakukan?

Maukah mereka mencium harum wewangian surga? Duh, Kasihan mereka yang mengatakan “mau”..

Rambut mereka terurai..

Leher. . .

Lengan tangan. .

Dada,.

mereka menampakkan keelokan wajah dan titik-titik pesona tubuhm di hadapan laki-laki non mahram. mereka menampakkan betis, lengan, kepala dan rambut. mereka keluar rumah dengan dandanan memikat dan mengundang fitnah.mereka pampang foto-foto di dunia maya ini terlebih dengan senyuman menggoda.

mereka memoles Senyum dan wajah-wajah mengundang fitnah. .

Apa yang mereka inginkan??

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” [HR. Muslim no. 2128, dari Abu Hurairah]

نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِيحُهَا يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ

“..wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berjalan berlenggak-lenggok guna membuat manusia memandangnya, mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mendapati aromanya. Padahal aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun..” [HR. Imam Malik dalam al-Muwaththa’ riwayat Yahya Al Laits, no. 1624]

Sadarkah mereka bahwa lelaki-lelaki beriman tidak meridhai apa yang mereka lakoni?

Tak sadarkah mereka bahwa lelaki berhati serigala tengah mengaung bergembira dengan apa yang mereka pajang?

Untuk sholat maka diwajibkanlah wudhu terlebih dahulu. Apakah berhijab membutuhkan hati yang bersih terlebih dahulu? Justru hijab lah yang akan membersihkan hati pemiliknya maupun hati yang memandangnya. .

Tidakkah mereka sadar bahwa maut selalu mengintai?

Ingin dikatakan cantik? Semua wanita itu cantik. Tak perlu diucapkan. Tapi baiklah akan kami katakan kepada mereka.

Engkau cantik, saudariku”

Puas kah?

Gembira kah?

Riang kah?

Menyuburkan keimanan kah?

Menambah level ketakwaan kah?

Meningkatkan kapasitas keilmuan kah?

Sayangnya itu adalah ungkapan gombal yang basi nan memuakkan. Namun bisa membuat mereka terbang ke dunia hayal.

Wahai pena, . . .

Titiplah salam kami teruntuk kaum wanita. Tak usah jemu kau kabarkan bahwa mereka adalah lambang kemuliaan. Sampaikanlah bahwa mereka adalah aurat. Berilah pengertian bahwa salah satu definisi aurat adalah bagian-bagian yang jika tersingkap atau terbuka maka timbullah gejolak rasa malu bagi pemiliknya. Artinya ketika mereka menampakkan aurat di dunia nyata maupun maya maka mereka telah mencabik rasa malu yang ada di hati. Hancurlah sudah bangunan kemuliaan itu.

Berilah kabar gembira kepada kaum hawa bahwa surga itu lebih luas daripada langit dan bumi. Mereka harus berlomba-lomba dalam kebaikan. Sebagaimana mereka, kami pun merasakan ujian kehidupan. Karena itu, ajaklah mereka untuk menetapi kesabaran. tentu sabar di dunia lebih ringan daripada sabar dalam menahan siksaan di neraka.

Bisikkan pula, selain Maha Pengampun, Allah jua Maha dahsyat siksaannya. Di dalam neraka, Allah memiliki pengawal-pengawal baik dari golongan malaikat maupun ular yang siap menyiksa hebat kaum-kaum yang ingkar.

Sampaikan untaian nasehat kami agar mereka mempelajari tauhid yang benar, aqidah yang shahih, belajar tentang halal dan haram dan mengetahui kewajiban-kewajiban mereka sebagai wanita mulia dalam islam. .

Sekiranya hati mereka luluh akan nasehat kami maka itulah kebaikan bagi mereka. Kami berdo’a semoga mereka dimudahkan dalam memahami dan menjalankan syariat islam yang indah dan paripurna ini. Tidaklah kami mengharap balasan atas apa yang kami atau pun mereka lakukan. Sekiranya mereka enggan nan sombong lagi angkuh maka sekali lagi kabarkanlah mereka bahwa adzab Allah amat pedih lagi dahsyat. .

Wahai jemari dan lisan kami.

Jadilah engkau saksi kelak di hadapan Allah bahwa kami telah menasehati wanita-wanita kami.

Sekiranya mengotori jiwa, mohon bersihkan dengan keikhlasan..

Sekiranya Bermanfaat, semuanya dari Allah Robb kita..

Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin,,,

Wassalam..

♥●•٠·˙Tentang Keset!aan˙·٠•●♥

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

Hari itu, pelajaran Embriologi yang membosankan ditiadakan. Karena ibu dosen yang bersangkutan tidak datang. Aku dan teman-teman bisa bernafas lega, karena otak bisa diistirahatkan dari gambar-gambar perubahan bentuk yang susah sekali untuk di mengerti. Namun, ada sesuatu yang terasa lain .. “menurutku, tidak biasanya Ibu absen”, . Dalam keadaan sakit sekalipun, ibu memaksakan diri datang.

Jujur saja, dunia kuliah kadang menjemukan. Dalam canda, sering aku dan teman-teman melontarkan pertanyaan “Kapan ya giliran si ibu sakit ?”. Sulit juga mencari standar sakit buat Ibu, karena sudah sekitar lima tahun beliau berperang melawan kanker. Padahal menurut prediksi dokter luar negeri yang menangani pengobatannya, seharusnya diperkirakan dua tahun yang lalu usianya habis. Ternyata Alhamdulilah, sampai kini Ibu masih segar bugar.

Dalam kegembiraan, mau tidak mau ada juga rasa gelisah yang hadir dalam pikiranku “Ada apa dengan ibu yah ? “. Masih teringat senyum dan semangat Ibu saat memberi kuliah seminggu yang lalu. Walau sebelah matanya sudah diperban. Namun, sedikitpun tidak terbersit wajah putus asa. Seperti lazimnya terlihat pada pasien penderita kanker lainnya. Saat sedang merenung, tiba-tiba muncul Bang Rudi (asisten ibu) sambil berkata, “Ibu masuk Rumah Sakit.”, ujarnya. Kontan, diam-diam muncul pertanyaan di hati… ” Buah dari doa kita kah ?”. Mata-mata yang tadinya jail berubah jadi sendu. Inikah saatnya perjuangan Ibu berakhir ?, pikirku kembali.

Perlahan. ., aku dan teman-teman melangkah ke kantor Jurusan dengan alam pikiran masing-masing. Tepat di depan Dekanat, Suami ibu yang juga dosenku melintas dan menyapa dengan keramahannya yang khas “Habis kuliah ya? Kuliah apa ?”, sapa beliau.

Lalu, Bagai berondongan senapan mesin, kami semua ingin bersuara untuk menjawab sambil mengajukan perrtanyaan, “jadwal kuliah sama Ibu Pak, tapi kami dapat kabar Ibu dirawat.” “Ibu nggak apa-apa kan Pak ?”, “Ibu kenapa Pak? “, tanya kami. Sambil tersenyum, Bapak tersebut menjawab “Ibu anfal semalam, menurut dokter … kanker ibu sudah menjalar ke kepala sehingga harus dioperasi, mohon doa dari kalian semua” , ujar beliau penuh harap.

“Wah, gue salut banget sama Bapak. Beliau gagah. padahal ibu nggak gitu cantik, ga punya anak lagi tapi setianya itu. gue benar-benar salut deh !” tiba-tiba Anti nyerocos tanpa diminta. “Gue mau deh jadi isteri keduanya Bapak” tambah Anti lagi, kontan semua rekanku menjadi tertawa.

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤••❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

Hari itu, sudah dua pekan Ibu dirawat di Rumah Sakit, namun selalu saja cari-cari alasan untuk tidak menjenguk beliau. Kuliah Exacta-lah, Jadwal kuliah dan praktikum yang sangat padat lah, belum lagi setumpuk tugas dan laporan yang harus diselesaikan. Kalaupun ada waktu, siang hari di saat mentari sedang bersinar garang. Melelahkan.

Dari kejauhan, di ujung koridor.. wajah Bapak terlihat sendu, tidak seperti biasanya. “Apa yang terjadi dengan ibu yah ?, tanyaku. “Jangan-jangan.” , diriku mulai berpikir cemas. Kali ini, setengah berlari aku dan teman-teman menyongsong Bapak, tidak sabar ingin dapat jawaban.

“Pak, maafin ya.. kami belum sempat menjenguk ibu.” Dengan penyesalan yang dalam Dida membuka percakapan.

“Bapak ngerti. ” , sambil tersenyum, walaupun dalam sorot matanya tidak bisa menyembunyikan kesenduan.

“Ibu kalian mulai tidak sadarkan diri, dan juga Bapak telah melakukan kesalahan”, kata beliau memulai ceritanya pada kami. “Dua hari yang lalu, ujar beliau, seperti biasa Bapak papah Ibu ke kamar kecil. tapi Bapak ceroboh sehingga Ibu tergelincir. bapak spontan menarik tangan Ibu agar jangan jatuh. Ibu memang tidak jadi jatuh, tapi tangan kiri Ibu patah, sesalnya.

Namun, dalam sakitnya Ibu masih bisa tersenyum dan menghibur. bahwa itu bukan salah Bapak”, kata beliau sambil merenung.

Belum selesai Bapak bercerita.., bulir-bulir air mata beliau perlahan turun menuruni pipinya. Suasana itu pun membawa kami jadi ikut bersedih, sehingga menangis bersama. Aku pun bertanya dalam hati, kenapa dalam duka kebersamaan itu baru terasa ?, Ya Rabb, beri kami kesempatan untuk tetap menikmati semangat Ibu, harapku. Entahlah, mungkin doa yang sama terucap dari batin masing-masing ketika itu.

Sore itu, kami akhirnya menjenguk Ibu ke Rumah Sakit. Dan memang Ibu mulai tidak sadarkan diri. Dia mengigau. Sebentar-sebentar memanggil Bapak. Lalu dengan setia, Bapak mengusap tangan Ibu yang mulai bengkak karena telah lama dipasok infus dan terus berbaring. Dengan tatapan cinta dan senyuman Bapak membesarkan hati Ibu dan meyakinkannya bahwa ibu Insya Alloh bisa sembuh.

Pemandangan itu meluluh lantakkan segala kearoganan. Sampai akhirnya ada seorang teman Bapak bersuara “Sebenarnya istrimu sudah lama ingin menghadap Rabbnya, tapi kasih sayangmu masih membelenggunya, sehingga dia belum bisa pergi tenang. Lepaskanlah dia.. biarkanlah dia kembali. Allah mencintainya lebih dari cinta yang kau punya. Yakinlah saudaraku ! Allah pun takkan mengambilnya tanpa restumu, orang yang telah menjaga cinta yang dititipkan-Nya”, jelas bapak tersebut memberi nasehat.

Genangan air mata yang tadi tertahan, sekarang meluncur deras . mengiringi perjuangan seorang hamba mempertaruhkan cintanya. Semua terpaku diam.. hening.. “Ya Rabb, bantu Bapak untuk mengikhlaskan Ibu pergi. Jangan hukum Bapak karena rasa cintanya” , kataku dalam hati ini berharap.

Lalu, dengan suara tersendat, Bapak berujar “Pergilah kekasih hatiku. sudah banyak kebahagiaan yang kau beri untukku, dengan sabarmu telah kau buat aku SETIA, dengan ketegasanmu telah kau antar aku menjadi seorang yang berarti. Dia lebih mencintaimu sayang. kembalilah kepadanya dengan tenang. Semoga kedamaian rumah tangga yang selama ini kita bina akan mempertemukan kita kembali di surga-Nya. Aku mencintaimu isteriku. Asyhaadu allaa ilaaha illallaah wa asyhaadu anna muhammaadurrasuulullaah..” Bapak terkulai di dahi Ibu. seakan tak rela berpisah. Ibu pun tersenyum perlahan. Dan ternyata itulah senyumannya yang terakhir.

“Innalillaahi wa ina ilaihi raaji’un.”

Ibu kembali ke pangkuan Yang Kuasa. Akankah Embriologi tetap menjemukan ?

Tidak !! Kami harus semangat. tidak boleh gagal ! Setidaknya, Ibu tetap bisa tersenyum dari alam sana. karena perjuangannya tidak sia-sia.

“Ringankan siksa Ibu di kuburnya ya Rabb. Izinkan Ibu tetap tersenyum dalam menjalani penantian menunggu hisabnya. Beri kami semangat dan ketabahan seperti yang Ibu punya ya Allah. Sampaikan kalau kami sangat kehilangan.

Ampuni kesalahan kami pada Ibu. Kami menyayanginya ya Rahman” Saudaraku yang baik. mungkin kesetiaan menjadi lain artinya dalam versi sahabat semua. Mudah-mudahan cerita ini menjadi bahan renungan, bahwa setia itu tidak diukur oleh faktor yang tampak, tapi lebih didominasi oleh komitmen dan cinta yang terarah. Mudah-mudahan SETIA yang terbentuk hanya berasal dari cinta kepada Allah.

Wallaahu’alam

________ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ________

♥●•٠·˙ Pramugari Koma di tanah suci... MESTI BACA!! ˙·٠•●♥

Note ku kebanyakan COPAS, hanya berbagi ilmu,

semoga bermanfaat...

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Untuk renungan bersama......

Selama hampir sembilan tahun menetap di Mekah dan membantu ayah saya menguruskan jemaah haji dan umrah, saya telah melalui perbagai pengalaman menarik dan pelik. Bagaimanapun, dalam banyak-banyak peristiwa itu ada satu kejadian yang pasti tidak akan saya lupakan sampai kapanpun.

Ada seorang wanita yang berusia di pertengahan 30-an. Kejadian itu berlaku pada pertengahan 1980-an semasa saya menguruskan satu rombongan haji. Ketika itu umur saya 20 tahun dan masih menuntut di Universiti Al-Azhar, Kaherah. Kebetulan ketika itu saya kembali ke Mekah sebentar untuk menghabiskan liburan semester.

Saya menetap di Mekah mulai 1981 setelah menamatkan pengajian di Sekolah Agama Gunung Semanggol, Perak. Keluarga saya memang semuanya di Mekah, cuma saya seorang diri yang tinggal dengan nenek saya di Perak. Walaupun masih muda, saya ditugaskan oleh bapa saya, Haji Nasron untuk menguruskan jemaah haji dan umrah memandangkan saya adalah anak sulung dalam keluarga..

Kembali ke cerita tadi, ketibaan wanita tersebut dan rombongan haji di Lapangan Terbang Jeddah kami sambut dengan sebuah bas. Semuanya nampak riang sebab itulah kali pertama mereka mengerjakan haji.

Sebaik sampai, saya membawa mereka menaiki bas dan dari situ, kami menuju ke Madinah. Alhamdulillah, segalan ya berjalan lancar hinggalah kami sampai di Madinah. Tiba di Madinah, semua orang turun dari bas berkenaan. Turunlah mereka seorang demi seorang sehingga tiba kepada giliran wanita terbabit.

Tapi tanpa apa-apa sebab, sebaik sahaja kakinya mencecahkan bumi Madinah, tiba-tiba wanita itu tumbang tidak sedarkan diri. Sebagai orang yang dipertanggungjawabkan mengurus jemaah itu, saya pun bergegas menuju ke arah wanita berkenaan. "Kakak ni sakit," kata saya pada jemaah-jemaah yang lain. Suasana yang tadinya tenang serta merta bertukar menjadi cemas. Semua jemaah nampak panik dengan apa yang sedang berlaku.

"Badan dia panas dan menggigil. Kakak ni tak sedarkan diri, cepat tolong saya... kita bawa dia kehospital," kata saya. Tanpa membuang masa, kami mengangkat wanita tersebut dan membawanya ke hospital Madinah yang terletak tidak jauh dari situ. Sementara itu, jemaah yang lain dihantar ke tempat penginapan masing-masing.

Sampai di hospital Madinah, wanita itu masih belum sedarkan diri. Berbagai-bagai usaha dilakukan oleh doktor untuk memulihkannya, namun semuanya gagal. Sehinggalah ke petang, wanita itu masih lagi koma. Sementara itu, tugas mengendalikan jemaah perlu saya teruskan. Saya terpaksa meninggalkan wanita tersebut terlantar di hospital berkenaan. Namun dalam kesibukan menguruskan jemaah, saya menghubungi hospital Madinah untuk mengetahui perkembangan wanita tersebut.

Bagaimanapun, saya diberitahu dia masih tidak sedarkan diri. Selepas dua hari, wanita itu masih juga tidak sedarkan diri. Saya makin cemas, maklumlah, itu adalah pengalaman pertama saya berhadapan dengan situasi seperti itu. Memandangkan usaha untuk memulihkannya semuanya gagal, maka wanita itu dihantar ke Hospital Abdul Aziz Jeddah untuk mendapatkan rawatan lanjut sebab pada masa itu hospital di Jeddah lebih lengkap kemudahannya berbanding hospital madinah. Namun usaha untuk memulihkannya masih tidak berhasil.

Jadual haji mesti diteruskan. Kami bertolak pula ke Mekah untuk mengerjakan ibadat haji. Selesai haji, sekali lagi saya pergi ke Jeddah. Malangnya, bila sampai di Hospital King Abdul Aziz, saya diberitahu oleh doktor bahawa wanita tersebut masih koma. Bagaimanapun, kata doktor, keadaannya stabil. Melihat keadaannya itu, saya ambil keputusan untuk menunggunya di hospital.

Selepas dua hari menunggu, akhirnya wanita itu membuka matanya. Dari sudut matanya yang terbuka sedikit itu, dia memandang ke arah saya. Tapi sebaik saja terpandang wajah saya, wanita tersebut terus memeluk saya dengan erat sambil menangis teresak- esak. Sudah tentu saya terkejut sebab saya ni bukan muhrimnya. Tambahan pula kenapa saja dia tiba-tiba menangis,..???

Saya bertanya kepada wanita tersebut, "Kenapa kakak menangis?" "Mazlan... kakak taubat dahLan. Kakak menyesal, kakak takkan buat lagi benda-benda yang tak baik. Kakak bertaubat, betul-betul taubat."

"Kenapa pulak ni kak tiba-tiba saja nak bertaubat,..???" tanya saya masih terpinga-pinga.

Wanita itu terus menangis teresak-esak tanpa menjawab pertanyaan saya itu. Seketika kemudian dia bersuara, menceritakan kepada saya mengapa dia berkelakuan demikian, cerita yang bagi saya perlu diambil iktibar oleh kita semua.

Katanya, "Mazlan, kakak ini sudah berumah tangga, kawin dengan lelaki orang putih. Tapi kakak silap. Kakak ini cuma Islam pada nama dan keturunan saja. Ibadat satu apa pun kakak tak buat. Kakak tak sembahyang, tak puasa, semua amalan ibadat kakak dan suami kakak tak buat.

Rumah kakak penuh dengan botol arak. Suami kakak tu kakak sepak terajang, kakak pukul-pukul saja," katanya tersedu-sedan.

"Habis yang kakak pergi haji ini?"

"Yalah...kakak tengok orang lain pergi haji, kakak pun teringin juga nak pergi."

"Jadi apa sebab yang kakak menangis sampai macam ni sekali. Ada sesuatu ke yang kakak alami semasa sakit?" tanya saya lagi.

Dengan suara tersekat-sekat, wanita itu menceritakan, "Mazlan...Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha Kaya. Semasa koma tu, kakak telah diazab dengan seksaan yang benar-benar pedih atas segala kesilapan yang telah kakak buat selama ini.

"Betul ke kak?" tanya saya, terkejut.

"Betul Mazlan. Semasa koma itu kakak telah ditunjukkan oleh Allah tentang balasan yang Allah beri kepada kakak. Balasan azab Lan, bukan balasan syurga. Kakak rasa seperti diazab di neraka. Kakak ni seumur hidup tak pernah pakai tudung. Sebagai balasan, rambut kakak ditarik dengan bara api. Sakitnya tak boleh nak kakak ceritakan macam mana pedihnya. Menjerit-jerit kakak minta ampun minta maaf kepada Allah."

"Bukan itu saja, buah dada kakak pula diikat dan disepit dengan penyepit yang dibuat daripada bara api, kemudian ditarik ke sana-sini... putus, jatuh ke dalam api neraka. Buah dada kakak rentung terbakar, panasnya bukan main. Kakak menjerit, menangis kesakitan.. Kakak masukkan tangan ke dalam api itu dan kakak ambil buah dada tu balik." tanpa mempedulikan pesakit lain dan jururawat memerhatikannya wanita itu terus bercerita.

Menurutnya lagi, setiap hari dia diseksa, tanpa henti, 24 jam sehari. Dia tidak diberi peluang langsung untuk berehat atau dilepaskan daripada hukuman sepanjang masa koma itu dilaluinya dengan azab yang amat pedih.

Dengan suara tersekat-sekat, dengan air mata yang makin banyak bercucuran, wanita itu meneruskan ceritanya, "Hari-hari kakak diseksa. Bila rambut kakak ditarik dengan bara api, sakitnya terasa seperti nak tercabut kulit kepala.. Panasnya pula menyebabkan otak kakak terasaseperti menggelegak. Azab itu cukup pedih...pedih yang amat sangat...tak boleh nak diceritakan. "sambil bercerita, wanita itu terus meraung, menangis teresak-esak. Nyata dia betul-betul menyesal dengan kesilapannya dahulu.

Saya pula terpegun, kaget dan menggigil mendengar ceritanya. Begitu sekali balasan Allah kepada umatnya yang ingkar. "Mazlan...kakak ni nama saja Islam, tapi kakak minum arak, kakak main judi dan segala macam dosa besar.

Kerana kakak suka makan dan minum apa yang diharamkan Allah, semasa tidak sedarkan diri itu kakak telah diberi makan buah-buahan yang berduri tajam. Tak ada isi pada buah itu melainkan duri-duri saja. tapi kakak perlu makan buah-buah itu sebab kakak betul-betul lapar. "Bila ditelan saja buah-buah itu, duri-durinya menikam kerongkong kakak dan bila sampai ke perut, ia menikam pula perut kakak. Sedangkan jari yang tercucuk jarum pun terasa sakitnya, inikan pula duri-duri besar menyucuk kerongkong dan perut kita. Habis saja buah-buah itu kakak makan, kakak diberi pula makan bara-bara api. Bila kakak masukkan saja bara api itu ke dalam mulut, seluruh badan kakak rasa seperti terbakar hangus. Panasnya cuma Allah saja yang tahu. Api yang ada di dunia ini tidak akan sama dengan kepanasannya. Selepas habis bara api, kakak minta minuman, tapi...kakak dihidangkan puladengan minuman yang dibuat dari nanah. Baunya cukup busuk. Tapi kakak terpaksa minum sebab kakak sangat dahaga.Semua terpaksa kakak lalui...azabnya tak pernah rasa, tak pernah kakak alami sepanjang kakak hidup di dunia ini."

Saya terus mendengar cerita wanita itu dengan tekun.. Terasa sungguh kebesaran Allah. "Masa diazab itu, kakak merayu mohon kepada Allah supaya berilah kakak nyawa sekali lagi, berilah kakak peluang untuk hidup sekali lagi. Tak berhenti-henti kakak memohon. Kakak kata kakakakan buktikan bahawa kakak tak akan ulangi lagi kesilapan dahulu. Kakak berjanji tak akan ingkar perintah allah akan jadi umat yang soleh. Kakak berjanji kalau kakak dihidupkan semula, kakak akan tampung segala kekurangan dan kesilapan kakak dahulu, kakak akan mengaji,akan sembahyang, akan puasa yang selama ini kakak tinggalkan.. "

Saya termenung mendengar cerita wanita itu. Benarlah, Allah itu Maha Agung dan Maha Berkuasa.. Kita manusia ini tak akan terlepas daripada balasannya. Kalau baik amalan kita maka baiklah balasan yang akan kita terima, kalau buruk am alan kita, maka azablah kita di akhirat kelak. Alhamdulillah, wanita itu telah menyaksikan sendiri kebenaran Allah..

"Ini bukan mimpi Mazlan. Kalau mimpi azabnya takkan sampai pedih macam tu sekali. Kakak bertaubat Mazlan, kakak tak akan ulangi lagi kesilapan kakak dahulu. Kakak bertaubat... kakak taubat nasuha," katanya sambil menangis-nangis.

Sejak itu wanita berkenaan benar-benar berubah. Bila saya membawanya ke Mekah, dia menjadi jemaah yang paling warak. Amal ibadahnya tak henti-henti. Contohnya, kalau wanita itu pergi ke masjid pada waktu maghrib, dia cuma akan balik ke biliknya semula selepas sembahyang subuh.

"Kakak...yang kakak sembahyang teruk-teruk ni kenapa. Kakak kena jaga juga kesihatan diri kakak. Lepas sembahyang Isyak tu kakak baliklah, makan nasi ke, berehat ke..." tegur saya.

"Tak apalah Mazlan. Kakak ada bawa buah kurma. Bolehlah kakak makan semasa kakak lapar." menurut wanita itu, sepanjang berada di dalam Masjidil Haram, dia mengqadakan semula sembahyang yang ditinggalkannya dahulu.

Selain itu dia berdoa, mohon kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Saya kasihan melihatkan keadaan wanita itu, takut kerana ibadah dan tekanan perasaan yang keterlaluan dia akan jatuh sakit pula. Jadi saya menasihatkan supaya tidak beribadat keterlaluan hingga mengabaikan kesihatannya.

"Tak boleh Mazlan.. Kakak takut...kakak dah merasai pedihnya azab Allah. Mazlan tak rasa, Mazlan tak tau. Kalau Mazlan dah merasai azab itu, Mazlan juga akan jadi macam kakak. Kakak betul- betul bertaubat."

Wanita itu juga berpesan kepada saya, katanya, "Mazlan, kalau ada perempuan Islam yang tak pakai tudung, Mazlan ingatkanlah pada mereka, pakailah tudung. Cukuplah kakak seorang saja yang merasai seksaan itu, kakak tak mau wanita lain pula jadi macam kakak. Semasa diazab, kakak tengok undang-undang yang Allah beri ialah setiap sehelai rambut wanita Islam yang sengaja diperlihatkan kepada orang lelaki yang bukan muhrimnya, maka dia diberikan satu dosa. Kalau 10 orang lelaki bukan muhrim tengok sehelai rambut kakak ini, bermakna kakak mendapat 10 dosa."

"Tapi Mazlan, rambut kakak ini banyak jumlahnya, beribu-ribu. Kalau seorang tengok rambut kakak, ini bermakna beribu-ribu dosa yang kakak dapat. Kalau 10 orang tengok, macam mana,..??? Kalau 100 orang tengok,..??? Itu sehari, kalau hari-hari kita tak pakai tudung macam kakak ni,..??? Allah...

"Kakak berazam , balik saja dari haji ini, kakak akan minta tolong dari ustaz supaya ajar suami akak sembahyang, puasa, mengaji, buat ibadat. Kakak nak ajak suami pergi haji. Seperti mana kakak, suami kakak tu Islam pada nama saja. Tapi itu semua kesilapan kakak. Kakak sudah bawa dia masuk Islam, tapi kakak tak bimbing dia. Bukan itu saja, kakak pula yang jadi seperti orang bukan Islam."

Sejak balik dari haji itu, saya tak dengar lagi apa-apa cerita tentang wanita tersebut. Bagaimanapun, saya percaya dia sudah menjadi wanita yang benar-benar solehah. Adakah dia berbohong kepada saya tentang ceritanya diazab semasa koma,..??? Tidak. Saya percaya dia bercakap benar. Jika dia berbohong, kenapa dia berubah dan bertaubat nasuha,..???

Satu lagi, cubalah bandingkan azab yang diterimanya itu dengan azab yang digambarkan oleh Allah dan Nabi dalam Al-Quran dan hadis. Adakah ia bercanggah,..??? Benar, apa yang berlaku itu memang kita tidak dapat membuktikannya secara saintifik, tapi bukankah soal dosa dan pahala,syurga dan neraka itu perkara ghaib,..??? Janganlah bila kita sudah meninggal dunia, bila kita sudah diazab barulah kita mahu percaya bahawa "Oh... memang betul apa yang Allah dan Rasul katakan. Aku menyesal.... . " itu dah terlambat.

REBUTLAH 5 PELUANG INI SEBELUM TIBA 5 RINTANGAN

WAKTU KAYA SEBELUM MISKIN, WAKTU SENANG SEBELUM SIBUK, WAKTU SIHAT SEBELUM SAKIT, WAKTU MUDA SEBELUM TUA DAN WAKTU HIDUP SEBELUM MATI

" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."

*ALLAHU AKBAR*

AGAR TETAP TAMPIL CANTIK

✿...............................✿..................................✿................................✿

Agar wajah selalu segar, berseri-seri dan cantik, cucilah minimal 5 kali sehari dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan oleh handuk, biarkan menetes dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, dan berdo’a. Untuk menghilangkan stress, perbanyaklah ‘olahraga’. Cukup dengan memperbanyak sholat. Ketika sholat, kita mengerakkan seluruh tubuh. Lalu berkonsultasilah pada Allah (SWT) SWT dengan dzikir dan do’a.

Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyuman. Tidak hanya di bibir tapi juga di hati. Jangan lupa bisikkan ‘kata kunci’, “Allahuma Kamma Hassanta Khalqii Fahassin Khuluqii” (Ya Allah (SWT) sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula ahlaqku). (HR Ahmad).

Untuk punya bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimat Allah (SWT), tidak berbohong atau menyakiti hati orang lain, tidak menyombongkan diri atau takabur.Agar tubuh langsing, singset dan mulus, diet yang teratur dengan berpuasa seminggu 2 kali, Senin dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi puasa Nabi Daud AS i.e. selang satu hari. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, dan air putih.Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi.

Yaa Allah (SWT)! Berikanlah kekuatan kepadaku, untuk menegakkan perintah-perintah-MU,dan berilah aku manisnya berdzikir mengingat-MU.Berilah aku kekuatan untuk menunaikan syukur kepada-MU,dengan kemuliaan-MU.Dan jagalah aku dengan penjagaan-MU dan perlindungan-MU,Wahai dzat Yang Maha Melihat.

Rasulullah bersabda “Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..!

——————————————–

Mutiara Amaly –Penyejuk Jiwa Penyubur Iman

——————————————–

“di hati kita bersama, di hati kita melangkah, jangan di pisahkan kasih bersaudara, jangan di dendamkan ukhuwah yang terbina!



✿...............................✿..................................✿................................✿

DOA DARI 70 RIBU MALAIKAT !!


Tiada seorang muslim pun yang membesuk saudaranya yang sakit, melainkan Allah mengutus baginya 70.000 malaikat agar mendoakannya kapan pun di siang hari hingga sore harinya, dan kapan pun di sore hari hingga pagi harinya. (musnad ahmad 2/110, syaikh ahmad syakir mengatakan bahwa sanadnya shahih).

Syaikh Ahmad Abdurrahman al Banna dalam syarahnya menjelaskan, ‘Shalawat malaikat bagi anak adam ialah dengan mendoakan agar mereka diberi rahmat dan maghfirah. Sedang yang dimaksud dengan ‘kapanpun di siang hari’ yakni waktu ia menjenguk. Jika ia menjenguknya di siang hari, maka malaikat mendoakannya hingga sore hari dan bila ia menjenguknya di malam hari, maka malaikat mendoakannya hingga pagi. Oleh karena itu, orang yang berniat hendaknya berangkat sepagi mungkin di awal siang, atau bersegera begitu malam menjelang, agar semakin banyak didoakan malaikat.

‘Siapa yang membesuk orang sakit di pagi hari akan diiring oleh 70.000 malaikat, semuanya memohonkan ampun untuknya hingga sore hari, dan ia mendapat taman di jannah. Jika ia membesuknya di sore hari, ia akan diiring oleh 70 ribu malaikat yang semuanya memintakan ampun untuknya hingga pagi, dan ia mendapat taman di jannah.’ (musnad ahmad 2/206, hadits 975. Syaikh ahmad syakir menilai hadits ini shahih)

AKU SAKIT, TETAPI KAMU TIDAK MENJENGUK-KU!

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya pada hari kiamat Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

‘Hai Anak Adam, Aku Sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.’

Dia berkata. ‘Wahai Rabb-ku, bagaimana saya menjenguk-Mu, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?!’

Dia berfirman, ‘Tidak tahukah kamu bahwa hamba-Ku, fulan, sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Tidak tahukah kamu jika kamu menjenguknya, kamu akan mendapati Aku berada di sisi-Nya.’

(diriwayatkan oleh Muslim, no. 2569)

HUKUM MENJENGUK ORANG SAKIT

Menjenguk orang sakit diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Al Bara bin Azib radhiyallahu anhu meriwayatkan, “Nabi menyuruh kita tujuh hal dan melarang kita tujuh hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhiundangan, menolong orang yang teraniaya, melaksanakn sumpah, menjawab salam, dan mendoakan orang yang bersin. Dan beliau melarang kita memakai wadah (bejana) dari perak, cincin emas, kain sutera, dibaj (sutera halus), qasiy (sutera kasar), dan istibraq (sutera tebal). (Bukhari no.1239; Muslim no.2066)

Hadits-hadits yang memerintahkan kita untuk menjenguk orang sakit, membuat Imam Bukhari membuat “bab Wujubi ‘Iyadatil-Maridh” (Bab Kewajiban Menjenguk Orang Sakit) di dalam kitab shahih nya.

Imam Ath Thabari menekankan bahwa menjenguk orang sakit merupakan kewajiban bagi orang yang diharapkan berkah (dari Allah datang lewat diri) nya, disunnahkan bagi orang yang memelihara kondisinya, dan mubah bagi mereka.

Imam Nawawi mengutip kesepakatan ulama bahwa menjenguk orang sakit hukumnya bukan wajib, yakni wajib ‘ain, (melainkan wajib kifayah).

MANFAAT MENJENGUK ORANG SAKIT

Selain mendapat keutamaan sebagaimana hadits-hadits yang disebutkan diatas, menjenguk orang sakit memiliki beberapa manfaat, diantaranya:

  1. Menjenguk orang sakit berpotensi memberi perasaan dan kesan kepadanya bahwa ia diperhatikan orang-orang disekitarnya, dicintai, dan diharapkan segera sembuh dari sakitnya. Hal ini dapat menentramkan hati si sakit.

  2. Menjenguk orang sakit dapat menumbuhkan semangat, motivasi, dan sugesti dari pasien; hal ini dapat menjadi kekuatan khusus dari dalam jiwanya untuk melawan sakit yang dialaminya. Dalam dirinya ada energi hebat untuk sembuh.

  3. mencari tahu apa yang diperlukan si sakit.

  4. mengambil pelajaran dari penderitaan yang dialami si sakit.

  5. mendoakan si sakit

  6. melakukan ruqyah (membaca ayat-ayat tertentu dari Al Quran) yang syar’i.

MESKI SAKIT RINGAN, TETAP DIJENGUK!

Hadits-hadits yang ada, menyuruh dan mengajurkan untuk menjenguk orang sakit, baik yang sakit kecil maupun dewasa, anak-anak maupun orang tua, dari kaum laki-laki maupun wanita. Sakit ringan maupun berat. Yang sakit terpelajar atau bukan, orang kota maupun desa, pejabat maupun rakyat jelata, miskin maupun kaya, mengerti makna menjenguk orang sakit atau pun tidak.

Menjenguk orang sakit tetap dianjurkan, bahkan terkadang, dalam kondisi tertentun menjadi wajib, tanpa melihat bentuk penyakit tersebut, apakah tergolong parah atau ringan. Hal ini sudah mulai memudar di antara kita, bahkan seringkali sebagian kita hanya merasa perlu menjenguk teman, saudara, atau kenalan yang sakit; jika sudah masuk rumah sakit. Sekian lama terbaring di rumah, hanya sedikit yang menjenguknya. Apalagi jika penyakit tersebut digolongkan penyakit ringan. Padahal, nabi shallallahu alaihi wa sallam menjenguk salah seorang sahabatnya yang ‘hanya’ sakit mata. Sakit mata biasa, bukan sejenis kebutaan atau penyakit mata berat lainnya!

Al Hafizh Ibnu Hajar berkata, ‘mengenai menjenguk orang yang sakit mata, bahkan sudah ada hadits khusus yang membicarakannya, yaitu hadits Zaid bin Arqam, dia menceritakan, ‘Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjenguk saya karena saya sakit mata.’ (lihat adabul mufrad, no.532)

MENJENGUK LAWAN JENIS?

Wanita boleh menjenguk laki-laki yang sedang sakit, ataupun sebaliknya; meskipun bukan mahramnya. Akan tetapi, hal ini dengan syarat aman dari fitnah, menutup aurat, dan tidak terjadi khalwat (berduaan dengan lawan jenis).

Aisyah radhiyallahu anha meriwayatkan, Ketika Rasulullah shallalallahu alaihi wa sallam tiba di madinah, Abu Bakar dan Bilal terserang demam. Kemudian, kata Aisyah, aku menemui mereka dan bertanya, ‘Ayah, bagaimana keadaanmu?’ ‘Wahai Bilal, bagaimana keadaanmu?” (HR. Bukhari no.5654)

Ibnu Syihab meriwayatkan dari Abu Umamah bin Sahal bin Hanaif, ‘Bahwa dirinya diberitahu bahwasanya ada seorang wanita miskin yang sedang sakit. Kemudian Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam pun diberitahu tentang sakitnya wanita tersebut. Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dahulu suka menjenguk orang-orang miskin dan menanyakan keadaan mereka.” (HR. Malik, Al Muwaththo’ no.531)

BOLEHKAN MENJENGUK ORANG MUSYRIK?

Menjenguk orang kafir oleh sabagian ulama dihukumi makruh. Hal ini dikarenakan: secara implisit (tidak langsung) merupakan penghormatan kepada mereka. (lihat At-Tamhid, Ibnu Abdil Bar, 24/276).

Namun sebagia ulama yang lain berpendapat bolehnya menjenguk orang kafir apabila ada harapan untuk masuk islam. Pendapat ini lebih dekat kepada apa yang dilakukan oleh Rasullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Anas bin Malik meriwayatkan, ‘Bahwasanya ada seorang anak muda Yahudi yang pernah menjadi pembantu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dia sakit, lalu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam datang menjenguknya. Kemudian beliau bersabda, ‘Masuklah Islam!” Maka dia pun masuk Islam.” (HR. Bukhari no.5657)

Sa’id bin Musayyib meriwayatkan dari ayahnya, dia berkata, ‘Ketika Abu Thalib hendak dijemput kematian. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendatanginya seraya bersabda, ‘Ucapkanlah ‘Laa ilaaha illa Allah’ sebuah kalimat yang bisa aku jadikan sebagai hujjah untukmu di sisi Allah kelak.’ (HR. Bukhari no.6681)

KAPAN WAKTU MENJENGUK ORANG SAKIT?

Tidak ada keterangan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang menerangkan waktu-waktu tertentu untuk menjenguk orang sakit. Oleh karena itu, dapat dilakukan kapan saja, selama tidak merepotkan si sakit dan keluarganya.

Salah satu alasan menjenguk orang sakit adalah meringankan penderitaan si sakit dan memberinya dukungan moral, sehingga sangat tidak bijaksana jika kedatangan kita malah merepotkan yang bersangkutan.

Waktu yang tepat untuk menjenguk berbeda-beda pada setiap keadaan. Berbeda-beda dari waktu ke waktu dan antara satu tempat dengan tempat lainnya. Oleh karena itu, kita harus jeli mencari waktu yang pas untuk menjenguk, mampu memperkirakan kondisi si sakit & keluarganya (sedang beristirahat atau tidak, sedang banyak tamu atau tidak, dan lain sabagainya).

PERSINGKAT WAKTU KUNJUNGAN!

Hendaknya kita memperhatikan waktu ketika menjenguk orang sakit. Jangan sampai terlalu lama, karena hal ini bisa membebani bahkan menambah penderitaan si sakit ataupun keluarganya.

Ibnu Thowuss mengatakan bahwa ayahnya pernah berkata, ‘Sebaik-baik kunjungan kepada orang sakit ialah yang paling singkat.’

Asy-Sya’bi mengatakan, ‘Kunjungan orang dungu lebih berat dirasakan oleh keluarga si sakit daripada sakitnya salah seorang angota keluarga mereka. Yaitu, orang yang datang menjenguk pada waktu yang tidak tepat dan duduk terlalu lama.’ (lihat At-Tamhid, Ibnu Abdil Bar, 24/277)

Namun, apabila si sakit suka berlama-lama dengan penjenguknya, dan ingin dikunjungi sesering mungkin, maka sebaiknya keinginan tersebut dikabulkan oleh si penjenguk. Sebab, hal ini berarti memberikan kegembiraan dan dukungan moral kepada si sakit.

Hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam terhadap Sa’ad bin Mu’adz sewaktu ia menjadi korban perang Khandaq. Ketika itu Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan agar Sa’ad dibuatkan kemah di dalam masjid agar beliau bisa menjenguknya dari dekat. Sahabat mana yang tidak suka ditunggui oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan dikunjungi berulang kali? (lihat Bukhari no.463)

BERAPA KALI MENJENGUK SESEORANG?

Hal ini dikembalikan kepada kebiasaan, kondisi penjenguk, kondisi si sakit, berapa jauh hubungan yang bersangkutan dengan si sakit.

Orang yang lama jatuh sakit, maka dia dijenguk dari waktu ke waktu, dalam hal ini tidak ada batasan waktu tertentu.

MENJENGUK ORANG YANG PINGSAN ATAU KOMA

Orang sakit yang dapat merasakan kehadiran kita dan yang tidak dapat merasakan kehadiran kita (misalnya karena pingsan atau koma), sama-sama memiliki hak untuk dijenguk. Janganlah kita enggan menjenguknya, dengan alasan, toh…mereka tidak tahu dijenguk atau tidak…mereka tidak dapat merasakan kehadiran kita.

Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, ‘Anjuran menjenguk orang sakit tidak hanya ditujukan agar si sakit mengetahui penjenguknya. Sebab, di balik kunjungan itu ada dukungan moral kepada keluarganya, harpaan mendapatkan berkah dari doa penjenguk, sentuhan tangannya kepada si sakit, meniupkan bacaan mu’awwidzat, dan lain-lain.’ (Fathul baari, 10/119)

DIMANA POSISI DUDUK PENJENGUK?

Orang yang menjenguk, dianjurkan duduk di dekat si sakit.

‘Adalah nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika menjenguk orang sakit, beliau duduk di sisi kepalanya.’ (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, no.536, hadits shahih)

Diantara manfaat duduk di sisi kepala si sakit: memberi rasa akrab kepada si sakit, dan memungkinkan bagi penjenguk untuk menyentuh si sakit, memanjatkan doa untuknya, meniupnya dengan ruqyah, dan lain sebagainya.

MENANYAKAN KEADAAAN SI SAKIT

Ada baiknya kita menanyakan keadaan si sakit, sebagaimana yang dilakukan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha, Ketika Rasulullah shallalallahu alaihi wa sallam tiba di madinah, Abu Bakar dan Bilal terserang demam. Kemudian, kata Aisyah, aku menemui mereka dan bertanya, ‘Ayah, bagaimana keadaanmu?’ ‘Wahai Bilal, bagaimana keadaanmu?” (HR. Bukhari no.5654)

JANGAN PAKSA SI SAKIT BERCERITA PANJANG LEBAR!

Diantara maksud mengunjungi si sakit adalah untuk meringankan kan penderitaannya, oleh karena itu jangan sampai membebani bahkan menambah penderitaan si sakit ataupun keluarganya.

Satu hal yang dapat membebani si sakit atau keluarganya adalah pertanyaan kronologis musibah atau penyakit. Si sakit atau keluarga diminta untuk menceritakan kronologis kejadian yang cukup panjang; dan repotnya lagi, cerita ini harus diceritakan berulang kali karena hampir setiap pembesuk menanyakan, ‘awal mulanya bagaimana?’ ; ‘kejadiannya bagaimana?’ 1

HIBUR & BERIKAN HARAPAN SEMBUH!

Ada baiknya penjenguk menghibur si sakit atau keluarga si sakit dengan pahala-pahala yang akan di dapat mereka.

‘Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan Allah hapuskan berbagai kesalahannya, seperti sebuah pohon meruntuhkan daun-daunnya.’ (HR. Muslim)

‘Cobaan itu akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya, ataupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.’ (HR. Tirmidzi)

‘Saat orang-orang tertimpa musibah diberi pahala di hari kiamat nanti, orang-orang yang selamat dari berbagai musibah tersebut berharap seandainya dahulu di dunia kulit mereka dikerat dengan gergaji besi…’ (HR. Tirmidzi)

Ada baiknya pula penjenguk memberikan harapan sembuh kepada si sakit. Misalnya dengan mengatakan. ‘Tidak perlu kuatir, insya Allah Anda akan sembuh.’ atau ‘penyakit ini tidak berbahaya, Anda akan segera sembuh,insya Allah.’ atau kalimat-kalimat lain yang dapat menumbuhkan semangatnya untuk sembuh.

JANGAN MENAKUT-NAKUTI!

Apa yang kita sampaikan kepada si sakit maupun keluarganya, harus kita perhatikan benar-benar. Ucapkanlah kalimat-kalimat yang baik, yang dapat menumbuhkan motivasi atau meringankan musibah yang dialami mereka. Jangan sampai apa yang kita sampaikan malah menimbulkan rasa takut & cemas terhadap si sakit maupun keluarganya.

Diantara yang dapat menimbulkan rasa takut adalah cerita atau kabar bahwa seseorang mengalami hal yang sama, namun berakhir dengan cacat seumur hidup, dengan kematian….; kalau maksud yang bercerita adalah agar keluarga si sakit berhati-hati dan waspada terhadap musibah yang diderita si sakit, alangkah baiknya jika di kemas dengan kalimat-kalimat yang baik.2

MEMAHAMI KELUHAN SI SAKIT

Keluhan yang diucapkan si sakit ada dua kemungkinan:

Pertama, diucapkan sebagai ekspresi kekesalan dan kejengkelan. Hal ini tentnu saja dilarang oleh agama Islam, karena merupakan indikator lemahnya keyakinan dan tidak rela terhadap qadha dan qadar Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila kita mendengar keluhan semacam ini, si sakit segera diingatkan, dinasehati dengan cara yang baik.

Kedua, diucapkan dalam rangka memberi informasi tentang dirinya tanpa mengharap belas kasih kepada makhluk dan tidak pula menggantungkan harapan kepada mereka. Hal ini tentu saja boleh dilakukan, bahkan didukung oleh dalil syari:

Ibnu Mas’ud meriwayatkan:

‘Aku pernah menghadap Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, sementara beliau sedang menderita demam. Lalu aku menyentuhnya dengan tanganku, kemudian aku mengatakan, ‘Sungguh, Engkau menderita demam yang sangat berat.’ Beliau menjawab, ‘Ya, seperti layaknya demam yang diderita oleh dua orang dari kalian.’ ‘Engkau mendapat dua pahala?’ tanya Ibnu Mas’ud. Beliau menjawab ,’Ya. Tidaklah seorang muslim mengalami penderitaan -sakit dan sebagainya- melainkan Allah akan merontokkan keburukan-keburukannyaa sebagaimana pohon merontokkan daunnya.” (HR. Bukhari no.5667)

MENANGIS DI TEMPAT ORANG YANG SAKIT?

Yang nampak dari kita, hukumnya boleh. Sebab, Abdullah bin Umar meriwayatkan,

‘Sa’ad bin Ubadah pernah mengeluhkan sakit yang di deritanya, kemudian Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam datang menjenguknya bersama dengan Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abdullah bin Mas’ud. Ketika beliau menemuinya, beliau mendapatinya sedang dikerumuni oleh keluarganya. Lalu beliau bertanya, ‘Apakah dia sudah meninggal?’ Mereka menjawab, ‘Tidak ya Rasulullah!’ Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menangis, dan ketika orang-orang melihat tangisan nabi, maka mereka pun menangis. Lalu beliau bersabda, ‘Tidakkah kalian mendengar, sesungguhnya Allah tidak mengadzab karena linangan air mata maupun kesedihan hati, melainkan mengadzab karena ini -dan beliau menunjuk ke arah lidahnya- atau Dia berbelas kasih. Dan sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangisan keluarganya yang meratapi (kepergian) nya.’ (HR. Bukhori no.1304)

MENDOAKAN SI SAKIT

Orang yang menjenguk orang sakit hendaknya tidak berkata-kata kecuali sesuatu yang baik. Sebab para malaikat akan mengamini apa yang akan diucapkannya.

Dari Ummu Salamah, doa mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

‘Apabila kamu mendatangi orang sakit atau mayit, maka ucapkanlah kata-kata yang baik. Karena sesungguhnya malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan.’ Kemudian, kata Ummu Salamah, ketika Abu Salamah meninggal dunia, aku pun mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam seraya mengatakan, ‘Ya Rasulullah, Abu Salamah sudah meninggal dunia.’ Beliau lantas bersabda, ‘Ucapkanlah: Ya Allah, ampunilah aku dan dia, dan berilah aku pengganti yang baik.‘ Ummu Salamah berkata, ‘Lalu aku mengatakannya. Kemudian Allah memberiku pengganti yang lebih baik bagiku daripada dia (Abu Salamah), yakni Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.’ (HR. Muslim no.919)

Orang yang menjenguk orang sakit dianjurkan berdoa agar si sakit diberikan rahmat, ampunan, kebersihan dari dosa, keselamatan, dan kebebasan dari penyakit. Diantara doa yang pernah dibaca oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam:

1. Mengucapkan: “Laa ba’sa thohuurun in syaa’allooh.” ‘tidak mengapa, semoga dapat membersihkan kamu (dari dosa) insya Allah.’ (riwayat Bukhari dalam al fath: 10/118)

Kata ‘tidak mengapa’ maksudnya ialah bahwa sakit itu dapat menghapus kesalahan. Jika mendapat kesembuhan setelah sakit, maka berarti mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Dan jika tidak, maka akan mendapatkan keuntungan berpa penghapusan dosa.

2. Membaca doa: “ As alukalloohal-’azhiima, robbal ‘arsyil-’azhiimi, ayyasyfiyaka.” (7x) Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, Rabb ‘Arsy yang agung agar menyembuhkanmu.”

‘Tidak ada seorang muslim yang menjenguk seorang yang sedang sakit yang belum sampai kepada ajalnya, lalu dia membacakan doa As alukalloohal-’azhiima, robbal ‘arsyil-’azhiimi, ayyasyfiyaka tujuh kali, kecuali dia akan sembuh.’ (Shahih At Tirmidzi: 2/210)

RUQYAH KEPADA SI SAKIT

Orang yang menjenguk orang sakit dianjurkan untuk melakukan ruqyah terhadapnya. Terutama kalau si penjenguk termasuk orang yang bertakwa dan shalih. Karena ruqyah yang dilakukannya akan memberikan manfaat yang lebih besar daripada orang lain (karena faktor ketakwaan & keshalihannya tersebut).

Di antara ruqyah syariah yang ada:

1. Ruqyah dengan mu’awwidzatain (surat al ikhlas, al falaq, dan an naas)

‘adalah rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika salah satu dari keluarganya sakit, beliau meniup keluarganya dengan (bacaan) mu’awwidzat…’ (HR. Muslim no.2192)

2. Ruqyah dengan surat al fatihah

Hal ini pernah dilakukan oleh Abu Said al Khudri terhadap kepala suku yang tersengat serangga. (lihat HR. Muslim no.2201)

3. Ruqyah dengan doa

‘Adalah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika salah seorang dari kami mengeluh sakit, maka beliau mengusapnya dengan tangan kanannya, kemudian beliau mengucapkan: “Hilangkanlah penderitaan ini wahai Rabb manusia. Sembuhkanlah, karena Engkaulah yang Maha Menyembuhkan. Tiada kesembuhan melainkan kesembuhan-Mu. Kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR. Muslim no.2191)

KARANGAN BUNGA?

Ada sebagian orang yang ketika mengunjungi orang sakit selalu menyempatkan diri untuk membawa karangan bunga kepada si sakit. Ada pula yang menelipkan tulisan yang berisi ungkapan dan harapan agar lekas sembuh. Hal ini dilarang, karena:

  1. tradisi semacam ini berasal dari agama lain, padahal kita dilarang untuk menyerupai perilaku mereka.

  2. mengganti doa untuk si sakit agar diberikan kesucian, rahmat, ampunan, dan kesehatan dengan ungkapan-ungkapan kering dan harapan-harapan yang tidak bisa dimajukan atau diundur.

  3. mengganti ruqyah yang syari melalui bacaan ayat-ayat al quran maupun hadits dengan karangan bunga yang barangkali akan layu sehari atau dua hari kemudian.

MEMBACAKAN SURAT YASIN?

Ada sebagian orang yang membacakan surat yasin kepada orang yang sakit, terutama jika si sakit sudah sangat parah, koma, atau jika dalam keadaan menjemput ajal.

Mereka berdasarkan pada:

Tidak seorang pun yang akan mati, lalu dibacakan buatnya surat yasin, kecuali pasti diringankan/dimudahkan kematiannya.”

Keterangan:

hadits ini derajatnya “Maudhu/palsu”, diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalan Akhbar al Asbahan 1/188, di dalamnya ada seorang perowi yang suka memalsukan hadits yang bernama ‘Marwan bin Salim Al Jazari’. Imam Bukhori dan Muslim mengatakan bahwa Marwan bin Salim dalam meriwayatkan hadits tergolong ‘MUNGKARUL HADITS’ (lihat: Mizanul I’tidal 4/90). 3

Bacakanlah surat Yasin untuk orang-orang yang akan mati di antara kamu.”(Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasa’i. Derajat hadits Dhaif.)4

Karena hadits-hadits di atas adalah dhaif & maudhu/palsu, maka pembacaan surat yasin untuk orang-orang yang akan mati tidak dapat diamalkan. Hal ini sebagaimana keterangan para ulama bahwa hadits lemah tidak dapat dipakai sebagai dasar suatu amalam meskipun hanya fadhaail amal. Soal aqidah, ibadah, muamalah, maupun fadhaail amal harus berdasarkan dalil yang shahih. Di antara salah satu sebab munculnya bidah adalah karena pengamalan hadits-hadits lemah maupun palsu. Tidak dibenarkan menetapkan hukum syari, baik hukum mustahab (sunnat) atau hukum lainnya dengan hadits lemah. Inilah pendapat yang benar. Konsekuensinya, tidak ada perbedaan antara hadits tentang fadhaail amal dengan hadits tentang hukum. Inilah pendapat mayoritas ulama, seperti Al Hafizh Ibnu Hajar al Asqolani, Imam Asy Syaukani, Al Allamah Shiddiq Hasan Khan dan Syaikh Muhammad Syakir serta lainnya.

PERLUKAH EUTHANASIA?

Terkadang, karena sakit yang diderita sangat berat, atau keluarga sudah tidak tega melihatnya; serta menurut ilmu medis, pasien tersebut tidak dapat sembuh, baginya kematian hanya soal waktu; seseorang disarankan atau meminta suntikan euthanasia, sehingga si sakit dapat segera terbebas dari penderitaan yang sering dialaminya selama ia masih hidup.

Euthanasia sebaiknya tidak dilakukan, hal ini karena: euthanasia menghalangi si sakit ataupun orang-orang di sekitar si sakit untuk mendapatkan manfaat dari status kehidupannya.

Dengan tetap hidup dengan kondisi semacam itu, si sakit akan dihapus catatan buruknya dan diangkat derajatnya, jika ia memiliki iman dan ihsan.

Dengan tetap hidup, yang bersangkutan terkadang mendapatkan doa yang baik dan diterima oleh Allah. Sehingga disembuhkan oleh Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, atau diampuni dosa-dosanya berkat doa sesama muslim yang ditujukan kepadanya.

Dengan tetap hidup, maka catatan buruk keluarganya yang dirundung kesedihan dan kegelisahan akan dihapus.

‘Tidaklah seorang muslim mengalami kepayahan, kesakitan, kegelisahan, kesedihan, gangguan, maupun kesusahan, bahkan duri yang menusuknya, melainkan dengan itu Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya. ‘ (HR. Bukhari no.5642)

Dengan tetap hidup, maka kebajikannya akan tetap mengalir dan tidak terputus, terutama jika yang bersangkutan adalah seorang ayah atau ibu.

Dan dengan tetap hidup, maka pahala akan tetap melimpah kepada orang yang menjenguk dan mengunjungi si sakit. Penjenguk akan mendapatkan shalawat dari 70 ribu malaikat yang ditugaskna mendoakannya, insya Allah.

NARSIS (PENYIMPANGAN KEPRIBADIAN)


Narsis, kata ini tentunya sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Ya, Narsis merupakan salah satu penyimpangan kepribadian mental seseorang dimana orang tersebut memiliki perasaan yang berlebihan bahwa dirinya lah yang paling penting, dan menginginkan untuk selalu dikagumi. Penyimpangan kepribadian adalah istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal. Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan.

Orang-orang yang narsis meyakini bahwa mereka adalah orang-orang yang lebih unggul daripada orang lain dan kurang bisa menghargai perasaan orang lain. Namun dibalik rasa percaya dirinya yang teramat kuat, sebenarnya orang narsis memiliki penghargaan terhadap diri sendiri yang lemah, mudah tersinggung meskipun terhadap kritikan kecil.

Sebenarnya kata narsis sendiri berasal dari seorang tokoh bernama Narciscus yang gemar mengagumi dirinya dengan bercermin di atas kolam. Hal inilah yang akhirnya menjadi dasar mengapa orang-orang yang terlalu berlebihan dalam mengagumi dirinya sendiri disebut narsis. Untuk lebih mengenal dan mengetahui perilaku narsis ini, simak beberapa hal berikut yang merupakan ciri-ciri dari penderita narsis:

* Ditandai dengan perilaku yang emosional dan dramatis, dan dapat juga dikategorikan ke dalam penyimpangan perilaku yang antisosial.

* Memiliki perasaan bangga yang berlebihan tentang kehebatan atau keunikan dirinya, misalnya membanggakan kemampuannya, kecantikan atau bakatnya secara berlebihan.

* Melebih-lebihkan prestasi yang dicapainya atau memusatkan perhatian berlebihan pada permasalahannya.

* Hanya berfokus pada fantasi tentang sukses, kekuatan, kecemerlangan, kecantikan atau mendapatkan cinta dari pasangan ideal.

* Selalu membutuhkan dan mengharapkan perhatian dan pujian secara terus-menerus.

* Dalam merespons kritik atau kekalahan dapat berupa reaksi marah berlebihan.

* Orang narsis memiliki keyakinan bahwa dialah orang yang lebih baik dan istimewa daripada orang lain.

* Tidak bisa memahami emosi dan perasaan orang lain

* Mengharapkan orang lain untuk selalu setuju dengan segala ide dan rencananya

* Suka mengambil keuntungan dari orang lain

* Mengekspresikan penghinaan kepada orang-orang yang dianggapnya lebih rendah

* Suka cemburu terhadap orang lain

* Memiliki keyakinan bahwa orang lain selalu cemburu terhadap dirinya

* Sulit menjaga hubungan yang baik dan sehat

* Membuat tujuan-tujuan yang seringkali tidak masuk akal

* Menjadi mudah terluka dan ditolak

* Memiliki rasa pengharagaan terhadap diri sendiri yang rapuh dan lemah

* Terlihat seperti orang yang keras hati dan emosional

* Memiliki sifat yang congkak, angkuh dan sombong

* Bisa menjadi sangat marah dan tidak sabar bila tidak mendapatkan perlakuan yang istimewa dari seseorang yang diharapkan

* Memaksakan untuk memiliki segala sesuatu yang terbaik

* Memiliki perasaan malu dan terhina, dan agar bisa merasa lebih baik, maka akan bereaksi dengan marah, menghina atau meremehkan orang lain.

Dari ciri-ciri tersebut, karakter narsis sekilas terlihat mirip seperti karakter orang dengan rasa percaya diri yang kuat. Padahal hal tersebut tidak lah sama. Orang narsis memang memiliki rasa percaya diri yang kuat, namun rasa percaya diri tersebut adalah rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya lah yang paling hebat dari orang lain. Di sisi lain, orang dengan rasa percaya diri yang sehat tidak mengagung-agungkan dirinya saja, namun juga bisa menghargai orang lain.

http://informasitips.com/kenali-lebih-jauh-ciri-ciri-penderita-narsis